Jumat, 06 April 2012

Sekolah........ ??? Buat Aapa?????

Sekolah  menurut KBBI berarti "bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran". Sedangkan dalam proses belajar dan mengajar tentunya memiliki maksud untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian sekolah memiliki fungsi untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan baik ilmu akademik maupun ilmu nonakademik.

Sebagai seorang pelajar SMA, penulis tentunya juga telah mengenyam pendidikan formal di sekolah selama tidak kurang dari 10 tahun. Banyak pengalaman yang telah dialami penulis dalam hal ini.  Terkadang  penulis merasakan bahwa dunia pendidikan ini tidak menyenangkan. Permana Putra, Solihin : 2009 dalam artikelnya yang berjudul Cara Belajar Individu mengatakan bahwa "Mengapa anak-anak tersebut tidak kunjung-kunjung pintar? Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebabnya adalah ketidaksesuaian cara belajar yang dimiliki oleh sang anak dengan metode belajar yang diterapkan dalam pendidikan yang dijalaninya."  

Dari kutipan Solihin di atas menunjukan bahwa metode yang diterapkan pada dunia pendidikan yang dialami penulis menemuikan ketidak sesuaian. Ketidak sesuaian ini sesungguhnya dapat di cium gelagatnya secara nyata akan tetapi kurang mendapat tanggapan khusus karena tingkat kesadaran yang rendah.

Penulis menyoroti sistem penmberian nilai di sekolah yang cenderung menimbulkan presepsi pada siswa bahwa nilai adalah segalanya. Memang mendapatkan nilai yang tinggi adalah impian setiap siswa. Banyak siswa yang beranggapan bahwa dengan nilai yang bagus akan mempermudah segalanya. Seperti dari hal kecil yaitu mendapat popularitas hingga hal yang besar yaitu untuk meraih masa depan yang cerah.  Akibatnya praktek kecurangan dalam dunia pendidikanpun menyertai bagaikan pengantin. Ironisnya kecurangan demi kecurangan yang terjadi dianggap sebagai fenomena yang wajar. Korupsi kolusi dan nepotisme dalam dunia pendidikan pun tak dapat dielakan.

Kesalahan presepsi siswa terhadap arti sebuah nilai juga semakin menjadi-jadi ketika metode yang diberikan oleh dewan pengajar kurang pas. Beberapa dewan pengajar kertadang hanya melihat dari segi kuantitasnya saja tanpa menimbang lebih jauh segi kualitas. Contoh kongkritnya saja ketika seorang guru menilai catatan siswa siswinya. Ketika itu seorang guru tentunya akan memberi nilai lebih pada siswa yang memiliki hasil catatan yang lengkap, rapi, dan menarik dibandingkan nilai siswa dengan hasil catatan yang biasa saja bahkan kurang lengkap. Kesimpulan yang dapat diambil dari peristiwa ini adalah beberapa dewan pengajar belum  menelisik cara belajar individu masing - masing siswanya. Apakah siswa yang memiliki catatan lengkap lebih pintar dengan yang memiliki catatan kurang lengkap? Apakah pemilik nilai 90 lebih potensial dari pada pemilik nilai 65? Belum tentu bukan?. 

Problematika dunia pendidikan ini akan berakibat fatal ketika kita nenginjak era globalisasi. Kelak untuk mendapat kesuksesan kita akan mendapat sebuah pertanyaan "Seberapa kemampuanmu?" bukan "Seberapa nilaimu?" karena kemampuan individu melukiskan sebuah nilai, kan tetapi nilai suatu individu belum tentu melukiskan kemampuannya.

Jadi apa gunanya sekolah dengan biaya yang mahal apabila hanya nenuntut nilai. Perilaku ini hanya akan menghancurkan kita di era yang akan datang. Oleh karena itu dalam menuntut ilmu hendaknya dihayati dengan hati agar berguna bagi diri sendir dan orang lain.

Bunga Di Tepi Jalan dan Mutiara Di dasar Lautan

Bunga Di Tepi Jalan

Hai sobat Mutiara,.... apa yang akan terbayang dalam pikiran kita ketika mendengar kata "bunga"?. Bunga memang menjadi banyak perlambangan. Seperti Bunga Rafflesia arnoldii yang dikenal sebagai Padma Raksasa karena memang bentuknya yang sangat besar, ada pula Anggrek yang dinyatakan sebagai Puspa Pesona dan Melati yang sering disebut sebagai Puspa Bangsa Indonesia.

Nah.. in the others hand bunga sering digunakan sebagai perlambangan seorang wanita. Waaah, tentu maksudya adalah kecantikan bunga begitu bisa disandingkan dengan kecantikan wajah wanita. Sering juga kan kita mendengar lelaki berkata pada kekasihnya " engaku bagai bunga yang indah",... "duhai tambatan hatiku , engaku bagai bunga mawar yang tak berduri",. hahaha,.... tapi sebentar sobat,....  Ada pikiran yang beerbeda nih,... simak yuuuk di paragraf selanjutnya.

Nah,... ketika bunga memiliki kelopak yang sangat indah tentunya akan banyak menarik perhatian pecintanya bukan? oleh karena itu bunga sering di gunakan sebagai hiasan kota. Banyak bunga yang di tanam pemerintah di pinggir jalan. Waduh..... kalau begitu wanita yang diandaikan sabagai bunga di tepi jalan seperti apa dong? Yah mungkin sobat Mutiara sudah punya sedikit gambaran. Kalog belum simak lagi yuuuuk hehehe.......

Bunga yang indah di tepi jalan itu bagaikan wanita yang berkeliaran di sana sini dengan tidak menjaga harga dirinya..... betul kan sobat???? bunga membuka kelopak digunakan untuk menarik serangga,.. ya memang kodrat alamiah seperti itu..... tetapi wanita membuka kecantikan untuk apa???? untuk menarik lelaki yang matanya berseliweran? haha jangan begitulah sobat wanita ku,.... kalian terlalu berharga untuk di"jajakan" secara gratis,.... 

 "Jangan seperti bunga di tepi jalan,... karena itu begitu mudah dipetik dan begitu mudah untuk dibuang kembali ketika sudah layu melihat bunga yang lebih indah "

Mutiara Di Dasar Lautan

Nah yuk kita traveling dari pinggir jalan ke dasar lautan..... Ada apa gerangan di dasar lautan??? Banyak hal sobat,.... sala satunya adalah mutiara...... apa itu mutiara?? ,... yuk mari kita simak....

Mutiara adalah suatu benda keras yang diproduksi di dalam jaringan lunak (khususnya mantel) dari moluska hidup....   lalu mutiara yang berharga terdapat di alam liar, tapi dalam kuantitas yang sangat jarang. Benda ini berkilau nan indah terletak di dasar lautan... untuk mengamblinya kita perlu perjuangan yang hebat dan tenaga yang ekstra karen harus menyelami dalamnya lautan.......

wahaaaa,.... seandainya wanita itu di sandingkan sebagai mutiara di dasar lautan tentunya menarik bukan ? mari kita bayangkan,.... mutiara itu sangat indah,.... dan dilindungi oleh dalamnya air di lautan. Seandainya mutiara itu adalah seorang wanita maka air lautan ialah kerudung yang menutupinya. Seandainya hanya orang tertentu saja yang bisa menyelami hingga dasar lautan ,.. maka hanya lelaki tertentu saja yang bisa membuka kerudung wanita itu (tentunya yang sudah halal),.......... haha 

"Jadilah seperti mutiara di dasar lautan yang sulit didapatkan, lebih berharga , dan akan dijaga oleh pemiliknya mengingat perjuangan yang besar saat mendapatkannya"

Sekian dulu Sobat Mutiara,......... trimakasih banyak ya,........... lain kali kita ketemu :)